Suku Alas, atau suku Batak Alas, merupakan kelompok masyarakat adat salah satu dari rumpun Batak yang bermukim di dataran tinggi Bukit Barisan, tepatnya di kabupaten Aceh Tenggara (yang lebih dikenal dengan Tanah Alas).
Sejak abad ke-18 dan 20, wilayah Tanah Alas banyak dimasuki para pendatang dari luar daerah, seperti dari Gayo, Aceh, Singkil, Pak-Pak, Karo, Toba, Minang, Mandailing dan China. Karena banyaknya para pendatang tersebut, maka masyarakat suku Alas kembali menampakkan identitas nya untuk membedakan diri mereka dengan para pendatang, dengan mencantumkan nama marga (merge) di belakang nama depan mereka.
Dilihat dari nama marga yang dimiliki masyarakat suku Alas, memiliki hubungan masa lalu dengan etnis-etnis Batak lainnya dan juga etnis Aceh dan Melayu.
Marga-marga yang ada pada suku Alas, adalah:
kemudian hadir lagi marga yang tergabung dalam adat istiadat masyarakat Alas:
diolah dari sumber:
Sejak abad ke-18 dan 20, wilayah Tanah Alas banyak dimasuki para pendatang dari luar daerah, seperti dari Gayo, Aceh, Singkil, Pak-Pak, Karo, Toba, Minang, Mandailing dan China. Karena banyaknya para pendatang tersebut, maka masyarakat suku Alas kembali menampakkan identitas nya untuk membedakan diri mereka dengan para pendatang, dengan mencantumkan nama marga (merge) di belakang nama depan mereka.
Dilihat dari nama marga yang dimiliki masyarakat suku Alas, memiliki hubungan masa lalu dengan etnis-etnis Batak lainnya dan juga etnis Aceh dan Melayu.
Marga-marga yang ada pada suku Alas, adalah:
- Bangko
- Deski
- Keling (Klieng)
- Pale Dese (Kepale Dese)
- Keruas
- Pagan
- Selian
kemudian hadir lagi marga yang tergabung dalam adat istiadat masyarakat Alas:
- Acih
- Beruh (Beureuh)
- Gale
- Kekaro
- Mahe
- Menalu
- Mencawan
- Munthe
- Pase
- Pelis
- Pinim
- Ramin
- Ramud (Ramut)
- Sambo
- Sekedang
- Seucawan
- Sugihen
- Sepayung
- Sebayang
- Terigan
diolah dari sumber:
No comments:
Post a Comment