Suku Karo Melayu Pesisir Timur


Suku Karo Melayu Pesisir Timur, adalah suatu masyarakat adat yang wilayah pemukimannya tersebar di daerah pantai Timur Sumatra Utara. 

Komunitas suku ini menyebut diri mereka sebagai suku Melayu Pesisir Timur. Apabila ditilik asal usul komunitas masyarakat ini, dahulunya mereka berasal dari keturunan suku Karo Jae (Karo Bawah), yang sejak ratusan tahun lalu bermigrasi ke wilayah pantai Timur Sumatra Utara. Di wilayah pantai Timur Sumatra ini, mereka lama bermukim dan hidup bersama-sama suku Melayu yang telah berada di wilayah ini. Karena telah sekian lama mereka hidup dan tinggal di wilayah ini, mereka melepas marga dan adat-istiadatnya, yang pada akhirnya mereka menyatu dengan budaya Melayu setempat. Oleh karena itu saat ini mereka pun menyebut diri mereka sebagai suku Melayu Pesisir Timur. 

Dari penuturan para orang tua di masyarakat suku Melayu Pesisir Timur, menceritakan bahwa mereka dulunya memang berasal dari Tanah Karo, tepatnya dari suku Karo Jae. Konon, pada masa lalu mereka mengalami kesulitan hidup di wilayah asal mereka, selain itu sering terjadi konflik di kalangan masyarakat suku Karo Jae, tidak tahan terhadap situasi serba sulit itu, banyak dari mereka yang memilih pindah mencari tempat baru untuk melanjutkan hidup mereka. Dalam perjalanan mereka menyusuri sungai Sunggal dan sungai Deli hingga sampailah ke pesisir pantai timur Sumatra Utara, yang pada masa itu disebut sebagai Sumatra Timur.

Secara fisik mereka memang berbeda dengan suku Melayu Pesisir yang memang berkerabat dengan suku Melayu Riau dan suku Melayu dari Tanah Semenanjung Malaysia. Suku Karo Melayu Pesisir Timur ini berkerabat dengan suku Karo Jae di daerah Deli Serdang dan Langkat. Tetapi setelah sekian lama, mereka pun telah menjadi Melayu, dan menganggap diri mereka sebagai Melayu.

Pada beberapa tahun belakangan ini, terdapat kemajuan pada masyarakat Karo Melayu Pesisir Timur ini, karena beberapa dari mereka mulai mencantumkan kembali marga-marga yang telah lama mereka lepaskan. Beberapa marga yang terdapat pada mereka adalah Surbakti, Kembaren dan Purba telah kembali mereka cantumkan pada identitas mereka. Seperti para Batak Dalle di Sumatera Timur, para Karo Melayu ini pun akhirnya juga mulai banyak yang kembali menyadari asal usul keluarganya. Sejak tahun 1950 sampai sekarang, mulai banyak mereka yang kembali menggunakan Merga (Marga) Karo nya. Akan tetapi budaya, bahasa daerah Karo, dan adat istiadat Karo mereka yang sudah hilang selama beberapa generasi memang sulit untuk dikembalikan. Sehingga mereka tetap diklasifikasikan sebagai warga Karo Melayu Pesisir Timur atau Karo Melayu. Walaupun begitu, mereka tetap menyebut diri mereka sebagai suku Melayu Pesisir Timur. Mereka masih banyak memiliki keluarga yang berada di wilayah Karo Jae seperti di Langkat dan Deli Serdang.

sumber
:
  • enjoyed-kings.blogspot.com
  • tentangbatak.blogspot.com
  • wikipedia
  • dan sumber lain
Read More...

Suku Batak Melayu Langkat

Kabupaten Langkat, adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatra Utara. Kabupaten Langkat ini dihuni oleh mayoritas suku Melayu yang tersebar di berbagai kecamatan di kabupaten Langkat. 

Tari Zapin
Batak Melayu Langkat
Ada satu hal yang unik terjadi di kabupaten Langkat ini. Di kabupaten Langkat ini terdapat suatu kelompok masyarakat yang mengaku sebagai Melayu tetapi dalam tubuh mereka mengalir darah batak, dan nama marga di belakang nama depan mereka. Menurut penuturan beberapa masyarakat di wilayah ini, bahwa dahulunya nenek moyang mereka berasal dari batak. Tetapi mereka sendiri tidak tahu berasal dari batak yang mana. Selain itu, beberapa marga mulai tidak dipakai lagi, karena mereka telah merasa menjadi Melayu dan telah menyatu dengan budaya dan adat-istadat Melayu. Bagi mereka, dalam budaya Melayu, identitas marga tidaklah terlalu penting. Sehingga dalam keseharian mereka, identitas marga boleh dipakai, atau dihilangkan sama sekali, tergantung pilihan mereka masing-masing. Menurut mereka, identitas marga ini hanya sekedar untuk membedakan kelompok mereka dengan kelompok Melayu lainnya, dan juga agar tidak tersesat dari garis keturunan.

Beberapa marga yang terdapat di kabupaten Langkat ini adalah:
  • Kinayam
  • Sibayang
  • Gerning
  • Lambosa
  • Berastempu
  • Ujung Pinayungan
  • Merangin angin
  • Pasaribu
  • dan lain-lain
Konon menurut penuturan masyarakat di kabupaten Langkat ini, bahwa dahulunya salah seorang istri Raja Langkat berasal dari kelompok marga tersebut.

Apakah kelompok marga-marga di kabupaten Langkat tersebut berasal dari suku-suku batak lainnya, atau memang suatu komunitas tersendiri, atau mereka adalah keturunan dari orang-orang Kerajaan Aru/Haru, yang melarikan diri ke wilayah Langkat.

Apabila dilihat dari marga-marga yang dimiliki oleh masyarakat Melayu di kabupaten Langkat ini, sepertinya masih memiliki sedikit unsur kekerabatan dengan marga-marga batak dari suku Karo, Toba, Pakpak dan Nias. Seperti Pinayungan dengan marga Pinayung dari Pakpak, Gerning dengan marga Gurning dari Toba, Karo dan Alas, Lambosa dengan marga dari Nias, Merangin-angin dengan marga Perangin-angin dari Karo, Ujung dengan marga Ujung dari Toba dan Pakpak serta Sibayang dengan marga Sebayang dari Karo.
Bisa jadi dahulunya mereka berasal dari suku-suku batak yang bermigrasi ke wilayah kabupaten Langkat ini dan setelah sekian lama menetap di wilayah ini, kemudian mereka pun berbaur dan bergabung dalam budaya dan adat-istiadat Melayu, yang mana akhirnya keturunan-keturunannya pun menganggap diri mereka telah Melayu atau telah menjadi Melayu. Walaupun begitu, sebagian dari mereka masih menyematkan nama marga di belakang nama depan mereka sampai saaat ini.

diolah dari berbagai sumber
Read More...