Si Raja Batak ! Kapan dan darimana ?

Sebagian besar orang-orang yang disebut sebagai masyarakat rumpun Batak, meyakini bahwa Si Raja Batak merupakan orang Batak pertama yang menerapkan sistem marga, yang berkembang hingga beratus-ratus marga yang digunakan sebagai identitas masyarakat Batak saat ini.

Si Raja Batak berasal dari mana ? apakah seperti yang sering digaungkan oleh beberapa peneliti sejarah, bahwa Si Raja Batak datang dari Thailand beserta rombongannya, menetap sementara di pesisir, meninggalkan beberapa keturunan, dan kemudian menuju pulau Samosir dan menetap di Pusuk Buhit, mendirikan kampung Sianjur Mulana. Di tempat inilah Si Raja Batak hidup, dan menurunkan banyak keturunan dan marga hingga sekarang ini.

Sejak zaman Sebelum Masehi, banyak hadir Raja Batak di Sumatra, tapi yang bernama Si Raja Batak cuma satu, yaitu yang ada di Pusuk Buhit. Banyak versi yang berkembang tentang Si Raja Batak, sehingga mengaburkan cerita asli dari legenda orang Batak sendiri. Mari kita lihat beberapa versi tersebut.
  • versi ke 1, mengatakan, bahwa Si Raja Batak berasal dari India, seiring dengan masuknya Hindu ke tanah Sumatra melalui Barus. Terlihat dari beberapa istilah dalam bahasa Batak yang terkait dengan bahasa Hindu, seperti rajha=raja, singha=singa, mangaraja=maharaja, sori=sri, debata=dewata dan lain-lain.
    Adanya beberapa dialek Hindu dalam bahasa Batak, bukan berarti bahwa orang Batak berasal dari Hindu. Hal wajar, apabila suatu bahasa menyerap dari bahasa lain, seperti bahasa Indonesia menyerap bahasa Arab, China, Inggris dan lain-lain, bukan berarti orang Indonesia berasal dari tempat-tempat tersebut.
    Pada masa hidupnya orang Batak di pedalaman Sumatra, juga melakukan kontak hubungan dengan bangsa-bangsa Hindu India, serta merta menyerap tambahan serapan bahasa bagi bahasa Batak yang memang tidak memiliki kosakata tersebut, sehingga kata-kata serapan tersebut menjadi koleksi melengkapi kekurangan dalam bahasa Batak pada masa itu.
  • versi ke 2, mengatakan, Si Raja Batak adalah seorang aktivis dari Kerajaan Sriwijaya. Hal ini terlalu dipaksakan oleh penulis yang ternyata bukan orang Batak, terlalaudihubung-hubungkan dengan Kerajaan Sriwijaya yang menganut Budha, sejak abad 6 berkembang di Sumatra bagian selatan. Tidak jelas entah apa maksudnya.
  • versi ke 3, Si Raja Batak dikatakan awal hidupnya berada di Barus, yang menghindar dari masuknya orang-orang Tamil dalam jumlah besar di Barus, yang dibawa oleh Raja Rajendra Cola I yang menyerang Kerajaan Pannai sekitar tahun 1024 M, sehingga membuat Si Raja Batak melarikan diri mengasingkan diri ke Pusuk Buhit.
    Hal ini juga hanya pendapat/ anggapan semata, tidak ada bukti yang kuat. Mengapa mengasingkan diri? apa berbuat kesalahan? takut atau stress hingga lari ke pedalaman? kok penakut kali si Raja Batak ya.
  • versi ke 4, dikatakan, Si Raja Batak berasal dari wilayah Gayo, yang berkelana hingga ke selatan, melihat suatu tempat yang subur di Pusuk Buhit dan menetap di sana.
    Mungkin-mungkin saja ada sekelompok orang Batak yang masuk dari daerah Gayo, jauh sebelum adanya orang Gayo, tapi bukan berarti berasal dari orang Gayo.
  • versi ke 5, menceritakan, bahwa Si Raja Batak adalah Anggessri Timorraia, yang sempat bertemu dengan Marcopolo pada abad 15. Pada abad 15?
    Anggessri Timorraia mungkin benar seorang (Raja) Batak yang hidup pada abad 15, tapi Anggessri Timorraia pastinya bukanlah Si Raja Batak yang sudah hidup beribu-ribu tahun lebih lama. Anggessri Timorraia bernama asli Anggi Sori Timur Raya, seorang raja dari Kerajaan di Simalungun marga Simbolon. Hal ini terlihat dari bukti sejarah bahwa Kerajaan-Kerajaan di Simalungun berkembang mulai sekitar abad 13 - 15 M.
    Berarti Anggessri Timorraia jelas berbeda dengan si Raja Batak yang berada di Pusuk Buhit..
  • versi ke 6, katanya Raja Lambing (nenek moyangnya orang Alas) yang hidup pada abad 12 merupakan keturunan dari garis keturunan Raja Lontung. Sedangkan Raja Lontung merupakan keturunan sundut ke-4 dari Si Raja Batak yang (katanya) juga hidup pada abad 12.
    Kalau dihitung sundut, dari Si Raja Lontung hingga ke Raja Lambing diperkirakan sekitar 4 atau 5 sundut. Jadi dari Si Raja Batak hingga ke Raja Lambing diperkirakan sekitar 8 sundut.
    Ini sangat Aneh!, bagaimana bisa Si Raja Batak hidup bersamaan di abad yang sama dengan keturunannya yang generasi ke-8 ?
    Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa si Raja Batak seharusnya hidup beberapa abad lebih lama dari Si Raja Lambing. iya kan ? Berarti semua penelitian dari para pakar yang mengaku pakar, profesor, dan ahli sejarah, pastinya keliru besar. Apakah mungkin si Raja Batak baru ada di dunia ini pada tahun ke 1300 Masehi ? lebih muda dari orang bataknya sendiri yang sudah ada sejak 75000 tahun yang lalu. Atau lebih muda dari keturunannya si Raja Lambing yang ada pada tahun 1200 ?
  • versi ke 7, mengenai masa hidup Si Raja Batak, hidup pada abad 12, karena ditemukannya batu bertulis tahun 1088 M di Portibi oleh Prof. Nilakantisari, seorang guru besar ilmu purbakala dari Madras India.
    Jadi, karena ditemukannya batu bertulis tahun 1088 M di Portibi, apakah Si Raja Batak hidup pada masa itu? Raja Batak yang mana ? Si Raja Batak yang di Pusuk Buhit atau seorang (Raja) Batak di Portibi ? itu bisa saja seorang raja di Portibi, memang benar dia orang Batak yang jadi Raja di Portibi, tapi itu pasti bukanlah si Raja Batak yang di Pusuk Buhit. Jadi penelitian para pakar itu, pastilah tak jelas itu.... kayaknya.

Ada satu versi lain yang sudah lama berkembang, bahwa ternyata orang Batak hidup di Pusuk Buhit sudah sangat lama sekali, ribuan tahun Sebelum Masehi. Dari Si Raja Batak ke Guru Tatea Bulan, Raja Isumbaon dan Toga Laut, mungkin terdapat missing link, mungkin ribuan tahun waktu yang hilang. Hanya saja sejak hadirnya Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon, merupakan orang yang sangat pintar (mungkin saat ini sekelas professor lah, kira-kira), ia menciptakan suatu kepercayaan yang sangat diyakini orang Batak pada masa dahulu, dan menampilkan kembali sosok Si Raja Batak yang pernah hidup beribu-ribu tahun yang lalu, digambarkan dan diceritakan sebagai orang tua mereka dan menjadi sosok manusia Batak pertama.

Beberapa peneliti asing dari universitas di AS dan Australia (National Geographic), membuktikan bahwa pulau Samosir telah dihuni oleh orang-orang yang diduga sebagai nenek moyang orang Batak dengan ditemukannya beberapa peralatan alat lukis yang berusia sekitar 75.000 tahun di Pusuk Buhit. Dengan adanya penemuan ini, menguatkan dugaan bahwa orang Batak telah ada di Pusuk Buhit, sejak 5.000 tahun sebelum terjadi letusan mega dahsyat gunung Toba pada 70.000 tahun yang lalu. Nah.. dari letusan "mega dahsyat" gunung Toba yang "konon" memusnahkan 2/3 kehidupan di muka bumi, dan hanya segelintir kecil orang Batak yang tersisa hidup, termasuk Si Raja Batak. Seharusnya, kalau si Raja Batak memang benar ada, pastilah dia hidupnya pada masa 70000 tahun yang lalu, sesudah ledakan Gunung Toba.


Share/Bookmark

23 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Pada alinea terakhir katanya ada seorang peneliti asing telah membuktikan bahwa pulau Samosir telah dihuni orang-orang yang diduga sebagai nenek moyang orang Batak dengan ditemukannya beberapa peralatan alat tulis dan lukis yang berusia sekitar 75.000 tahun di Pusuk Buhit, bolehkah ini diperjelas dengan menyebut siapa nama peneliti itu dari lembaga apa dan negara apa dia? Di mana dapat kita temukan penelitiannya itu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penggalian di Pusuk Buhit yang dilakukan oleh universitas dari AS dan Australia. Ditemukan alat alat lukis dengan tinta warna di dalam penggalian tersebut yang sudah berusia diperkirakan lebih dari 75000 tahun lalu.
      Hal ini pernah ditayangkan di salah satu tayangan National Geographic. Coba cari di youtube.

      Delete
    2. Kalau memang manusia yang bijak dan pandai, tidak ada alasan, mencari sesuatu apapun yang terjadi di alam maya ini, tidak ada sedikitpun yang kurang dari pada pengetahuan, orang jaman dulu, dan orang jaman sekarang. Segala perjalanan hidup Manusia BATAK dari jaman dulu, semua di beritahu oleh, kehidupan manusia BATAK di jaman sekarang. Terjadinya kehidupan BATAK di jaman dulu dan jaman sekarang bukan karena, persi orang ini dan persi orang itu, dan bukan karena alat tulis yang berusia 75.ooo tahun, terjadinya BANGSO BATAK. Terjadinya HABATAHON Bermula dari kepercayaan. Manusia dijaman dahulu kepada sang PENCIPTA ALAM SEMESTA INI DAN SEGALA ISINYA. Yang pasti BATAK yang ada MARGA, TIDAK ADA SEBELUM MASEHI. Tidak ada satu ke pandaian Manusia, yang bisa MENGUBAH ATAU MENGUBUR SEJARAH, TURI TURIAN, DAN LEGENDA yang terjadi di TANAH BATAK. Horas...

      Delete
    3. This comment has been removed by the author.

      Delete
  3. Masih ada loh versi kedelapan yang dikemukakan oleh Rafles dan masyarakat mandailing, uraiannya bisa dilihat di wikipedia tentang Mandailing, terimakasih

    ReplyDelete
  4. Nah ini baru benar penjelasannya.. krn gunung toba meletus 70.000 thn yg lalu

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Bah...km aneh,bisa aj km bilang profesor dan para peneliti itu ga jelas. Yg km tulis ini juga paling ga jelas..tdk ada informasi secuil pun dari tulisanmu ini..km malah menulis ulang hsl pikiran para profesor itu..cb km baca lg yg km tulis ini,dibagian mana asal usul batak itu mnrt versimu?bisa2nya km blng org ga jelas,km sendiri yg koplak..

    ReplyDelete
  7. Tulisan bagus.... Tidak meniadakan versi² lainnya

    ReplyDelete
  8. Bagaimana dengan kerajaan Mandala Holing di Portibi. Apa mungkin tdk ada hubungannya dgn si Raja Batak. Sementara kerajaan Mandala Holing ada ditulisankan oleh sejarawan China yaitu Itsing dan Jayabaya.

    ReplyDelete
  9. Just sharing please...Portibi di India. Portibi bahasa Batak, artinya bumi

    ReplyDelete
  10. Semua kisah tentang Raja Batak adalah dongeng belaka. Meniru2 kisah di Bibel, kisah Adam n Hawa.

    ReplyDelete
  11. Istilah Batak adalah politik dari Penjajah kolonial Belanda.

    ReplyDelete
  12. Sungkun-sungkun dope rohangku sahat tu sadari on, satohona sian dia do asal ni Ompung Odap-Odap (Sirajai Jolma/Raja Batak Barus I / Menantu Raja Malim Gunung Tua) dan Si Raja Batak (Ayah Tatea Bulan dan Isumbaon) turunan ke VII. Ingot : Halak Toraja / Bugis nga adong i Mandailing mangulului mas i pedalaman Sing Kuang (Batahan.

    ReplyDelete
  13. Sungkun-sungkun dope rohangku sahat tu sadari on, satohona sian dia do asal ni Ompung Odap-Odap (Sirajai Jolma/Raja Batak Barus I / Menantu Raja Malim Gunung Tua) dan Si Raja Batak (Ayah Tatea Bulan dan Isumbaon) turunan ke VII. Ingot : Halak Toraja / Bugis nga adong i Mandailing mangulului mas i pedalaman Sing Kuang (Batahan.

    ReplyDelete
  14. Sungkun-sungkun dope rohangku sahat tu sadari on, satohona sian dia do asal ni Ompung Odap-Odap (Sirajai Jolma/Raja Batak Barus I / Menantu Raja Malim Gunung Tua) dan Si Raja Batak (Ayah Tatea Bulan dan Isumbaon) turunan ke VII. Ingot : Halak Toraja / Bugis nga adong i Mandailing mangulului mas i pedalaman Sing Kuang (Batahan, bahasa palembang cocok dgn bahasa Toba, Mandailing, Angkola, Simalungun. Palembang = luaskan = , Jalembang (nama-nama orang batak), marlepas = berangkat. Awalan kata PA dan MAR adalah ciri khas kata batak

    ReplyDelete
  15. Sungkun-sungkun dope rohangku sahat tu sadari on, satohona sian dia do asal ni Ompung Odap-Odap (Sirajai Jolma/Raja Batak Barus I / Menantu Raja Malim Gunung Tua) dan Si Raja Batak (Ayah Tatea Bulan dan Isumbaon) turunan ke VII. Ingot : Halak Toraja / Bugis nga adong i Mandailing mangulului mas i pedalaman Sing Kuang (Batahan, bahasa palembang cocok dgn bahasa Toba, Mandailing, Angkola, Simalungun. Palembang = luaskan = , Jalembang (nama-nama orang batak), marlepas = berangkat. Awalan kata PA dan MAR adalah ciri khas kata batak

    ReplyDelete