Suku Klasen

Suku Klasen, adalah suatu komunitas masyarakat adat Batak yang bermukim di kabupaten Humbang Hasundutan provinsi Sumatra Utara.

Masyarakat suku Klasen hidup di antara suku Batak Toba Humbang yang menjadi mayoritas di kabupaten Humbang Hasundutan. Walaupun masyarakat suku Klasen hidup di tengah masyarakat suku Batak Toba Humbang yang yang menjadi mayoritas di wilayah ini, tapi tetap terjadi keharmonisan di antara mereka.
Suatu keunikan terjadi pada suku Klasen ini, adalah terjadinya klaim dari kedua etnik besar, yaitu antara suku Batak Pakpak dan suku Batak Dairi, yang menyatakan bahwa suku Klasen adalah bagian dari mereka masing-masing. Menurut orang Pakpak, bahwa suku Klasen ini adalah salah satu dari 5 suak (puak) suku Pakpak. Sedangkan menurut orang Dairi sendiri, bahwa suku Klasen ini adalah bagian dari suku Dairi. Menurut pendapat orang Klasen sendiri, mereka adalah bagian dari suku Dairi. Mereka lebih suka disebut sebagai orang Klasen, atau disebut sebagai orang Dairi Klasen.
Penduduk daerah Klasen pada dasarnya tidak mau disebut sebagai orang Pakpak, mereka menyebut diri mereka sebagai orang Dairi, karena mereka menganggap hanya Pegagan, Keppas, dan Simsim yang dinamai suku Pakpak. Menurut orang Klasen bahwa Dairi terdiri atas:
  • Dairi-Pakpak (Pegagan, Keppas, dan Simsim).
  • Dairi-Kelasan, Dairi Boang; 
Penduduk asli yang mendiami daerah Boang menyebut diri mereka sebagai orang Pakpak-Kahia, yang berarti mereka dahulu kala berasal dari daerah Pakpak. Tapi, walau terjadi perbedaan dalam penyebutan, pada dasarnya adat istiadat dan bahasa yang mereka gunakan pada umumnya sama.

Menurut orang Dairi, bahwa suku Klasen termasuk dari 3 sub suku Dairi, yaitu:
1. suku Klasen
2. suku Boang
3. suku Kahia

Sedangkan menurut orang Pakpak bahwa suku Klasen, termasuk dari 5 suak (puak) suku Pakpak, yaitu:
1. suku Pegagan
2. suku Simsim
3. suku Keppas
4. suku Klasen
5. suku Boang

Walaupun begitu sebenarnya, pendapat kedua etnis besar tersebut tidaklah salah, karena antara orang Pakpak dan orang Dairi, ibarat saudara kembar, hampir tidak ada perbedaan, dari segi budaya, adat-istiadat maupun bahasa, hanya berbeda letak geografis saja. Tinggal terserah si Klasen saja mau ikut kemana.

Suku Klasen, berbicara dalam bahasa Klasen, yang termasuk dialek dari bahasa Batak Pakpak-Dairi. Tetapi mereka rata-rata juga bisa berbicara dalam bahasa Batak Toba. Bahasa Klasen ini termasuk ke dalam bahasa Rumpun Utara, bersama dengan bahasa Gayo, Alas, Singkil, Kluet dan Karo.

Budaya dan adat-istiadat suku Klasen ini hampir tidak ada perbedaan dengan yang diusung oleh puak-puak Pakpak-Dairi lainnya. Karena secara sejarah asal usul, mungkin mereka semua berakar dari satu sumber rumpun nenek moyang yang sama. Hanya saja beberapa kebudayaan mereka agak terpengaruh oleh budaya Batak Toba, karena wilayah pemukiman mereka berada di antara budaya suku Batak Toba.

Orang Klasen mayoritas pemeluk agama Kristen, ditandai dengan banyaknya terdapat gereja di wilayah pemukiman mereka. Walaupun begitu, di antara mereka masih ada yang tetap mempertahankan agama tradisional mereka seperti ugama sipelebegu, yaitu semacam aliran kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme.
Suku Klasen ini sebagian besar hidup pada bidang pertanian, seperti bersawah, berladang dan bercocok tanam berbagai jenis sayuran, serta beberapa tanaman keras seperti kopi Arabica. Kegiatan lain jika tidak ada kegiatan di ladang atau kebun adalah berburu yang merupakan kebiasaan mereka sejak dahulu.

diolah dari

Share/Bookmark

No comments:

Post a Comment